Wujud Aksi Nyata Ibu untuk Mengatasi Sampah Rumah Tangga

Minggu, 13 Oktober 2024

Dapur sering dijadikan pusat ruang keluarga. Masalahnya, dapur yang biasanya terletak tidak jauh dari meja makan akan dijadikan tempat berkumpul keluarga. Namun, sadarkah Bu, jika dapur juga menjadi tempat penyumbang terbesar sampah rumah tangga? 


Wujud Aksi Nyata Ibu untuk Mengatasi Sampah Rumah Tangga

Ada banyak sampah yang dihasilkan dan sering kita lupa dengan penanganannya. Banyak di antara kita yang merasa masalah itu sudah selesai setelah dibawa tukang sampah. Padahal, sampah yang berasal dari ribuan bahkan jutaan rumah itu akan berujung di TPA. Dan, itu akan menimbulkan masalah yang baru dan lebih besar lagi.


Pencemaran udara, rusaknya ekosistem TPA, kualitas air yang buruk, bahkan bencana besar pun tengah mengintai. Masih ingatkah dengan tragedi meledaknya TPA Leuwigajah di Cimahi yang menyebabkan longsornya gunung sampah? Masih banyak lagi kejadian tidak menyenangkan yang terjadi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).


Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh seorang ibu untuk membantu permasalahan sampah ini?


Peran ibu sebagai kapten dapur sangat besar untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga. Mengelola sampah di dapur mungkin terdengar sepele, tetapi hal ini bisa berdampak besar pada lingkungan, kesehatan, dan kenyamanan hidup. 


Alasan Sampah Dapur Menjadi Masalah

Ada beberapa jenis sampah yang sering dihasilkan rumah tangga, di antaranya:

  1. Sampah organik, misalnya sisa makanan, kulit buah, sayuran, atau dedaunan kering

  2. Sampah anorganik, diantaranya adalah plastik, kaca, logam, dan bahan-bahan yang sulit terurai lainnya tetapi masih dapat dimanfaatkan dengan cara didaur ulang.

  3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), seperti baterai, obat-obatan kadaluarsa, sisa cat, dan produk kimia berbahaya lainnya yang harus ditangani dengan cara khusus.

  4. Sampah kertas, misalnya surat, majalah, kardus, kertas kemasan.

  5. Sampah elektronik yaitu barang-barang rumah tangga yang sudah rusak rusak seperti handphone, laptop, atau peralatan dapur elektronik.


Wujud Aksi Nyata Ibu untuk Mengatasi Sampah Rumah Tangga


Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Semua orang, termasuk ibu, harus mulai melakukan aksi nyata untuk mengatasinya. Mengapa?

  • Volume sampah tinggi

Dapur merupakan salah satu penyumbang sampah dengan kuantitas terbesar dalam rumah tangga.

  • Polusi lingkungan

Pengadaan logistik di rumah pun sering menggunakan plastik dan styrofoam yang sulit terurai, sehingga berkontribusi pada polusi tanah dan laut.

  • Bau dan hama

Sampah organik yang berasal dari sisa makanan dapat menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini juga akan mengundang lalat atau tikus jika tidak segera ditangani.


Dengan memahami alasan-alasan ini, maka sudah jelas jika sebagai ibu memiliki peran penting dalam mengelola sampah dapur.


Tips Mengelola Sampah di Dapur

Sebagai “kapten dapur”, ibu bisa menerapkan berbagai cara praktis mengurangi sampah. Selain itu, ibu juga dapat menjadi agen perubahan yang mengajak dan menjadi teladan bagi semua anggota keluarga agar lebih peduli terhadap lingkungan. Lalu, bagaimanakah caranya? 

  1. Pisahkan sampah organik dan non-organik

Pemilahan bisa dilakukan sesuai kategori organik dan anorganik. Bahkan, kita bisa memilah sampah anorganik sesuai kategorinya kembali sehingga bisa dimanfaatkan kembali. Pemanfaatan ini bisa dilakukan sendiri atau diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan, misalnya pengepul barang bekas. 

  1. Mengurangi penggunaan plastik

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membawa tas kain pada saat belanja. Sebagai ibu yang sering belanja, kita dapat juga mengurangi pembelian produk kemasan berlebihan atau membawa wadah sendiri saat membeli ikan, daging, atau jenis makanan lainnya. Pengurangan packaging plastik ini akan memberi dampak yang signifikan dalam mengurangi limbah rumah tangga. 

  1. Memanfaatkan sisa makanan

Ini merupakan rangkaian panjang yang membutuhkan perencanaan dan kesabaran. Pasalnya, ibu harus merencanakan menu atau jenis makanan yang akan disajikan kepada keluarga. Perencanaan ini akan menjadi pondasi perlakuan terhadap bahan makanan itu untuk dimanfaatkan hingga minim sampah. Misalnya, memanfaatkan tulang ayam menjadi kaldu, sisa sayur yang tidak dimasak semuanya tetap diolah menjadi kudapan lainnya. Selain mengurangi sampah, ini juga bisa menghemat pengeluaran.

  1. Gunakan produk ramah lingkungan

Mengganti produk pembersih berbahan kimia dengan yang lebih ramah lingkungan. Ibu juga dapat memilih dan menggunakan peralatan dapur dari bahan yang bisa didaur ulang, seperti bambu atau stainless steel.

  1. Kompos sisa makanan

Sisa sayuran, buah atau makanan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan, sehingga tidak ada makanan yang benar-benar terbuang sia-sia. Tidak perlu khawatir dengan aroma busuk atau binatang lainnya karena saat ini sudah banyak sekali informasi untuk melakukannya dengan tetap memperhatikan kebersihan dan kesehatan.


Wujud Aksi Nyata Ibu untuk Mengatasi Sampah Rumah Tangga


Dampak Positif dari Pengelolaan Sampah Dapur

Mengatur dan mengelola sampah dapur dengan baik yang dilakukan ibu, tidak hanya mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Namun, ada beberapa manfaat lain bagi keluarga dan lingkungan, antara lain:

  1. Rumah yang lebih bersih dan sehat

Memisahkan dan membuang sampah dengan cara yang benar akan mencegah bau tak sedap dan mengurangi resiko datangnya tikus, kecoa, semut, jamur, atau hama lainnya. 

  1. Menghemat uang

Perencanaan belanja makanan atau barang rumah lainnya akan berdampak kepada keuangan. Belanja jadi lebih teratur dan dimanfaatkan dengan maksimal sehingga sampah yang dihasilkan pun menjadi sedikit. Maka, pengeluaran untuk belanja dapur pun bisa ditekan.

  1. Mendidik anak-anak

Keterlibatan anak-anak dalam pengelolaan sampah dapur akan mendidik untuk peduli terhadap lingkungan. Pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan menjadi pondasi pembentukan karakter positif dalam tumbuh kembang mereka. 

  1. Berperan dalam pelestarian lingkungan

Dengan mengurangi penggunaan plastik dan membuat kompos, ibu turut berkontribusi kepada pengurangan limbah rumah tangga yang berakhir di TPA. Bahkan, ibu juga bisa menjadi salah satu agen perubahan dalam melestarikan lingkungan hidup.


Sebagai kapten di dapur, ibu memiliki peran besar dalam memimpin upaya pengurangan sampah di rumah. Jika memang dirasa masih minim ilmu, tetaplah semangat dengan memulai langkah sederhana. Bijak saat berbelanja, memilih dan memilah jenis sampah, serta memanfaatkan kembali barang bekas agar waktu pemanfaatannya bisa lebih panjang.


Gunakan media sosial untuk terus menambah ilmu. Saat ini sudah banyak konten-konten menarik yang dapat diikuti sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup. Mari bersama lindungi bumi tercinta yang saat ini sudah semakin rusak. Dengan kerjasama, kita bisa melakukannya dari rumah.



***Gambar dibuat dengan Bing Image Creator

Tips 'Me Time' Murah Meriah untuk Ibu di Rumah

Jumat, 11 Oktober 2024

Sebagai seorang ibu, pekerjaan kita sehari-hari tidak pernah ada habisnya. Benar kan, Bu? Namun, berapa banyak pun pekerjaannya kita senantiasa melakukan semua itu dengan ikhlas. Mengurus anak, membereskan rumah hingga memenuhi berbagai kebutuhan semua anggota keluarga, ada kalanya membuat kewalahan. Itulah sebabnya ‘me time’ dibutuhkan oleh seorang ibu.

Me time bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik. Kok, bisa?


Tips 'Me Time' Murah Meriah untuk Ibu di Rumah

Me time dapat membuat suasana hati ibu menjadi lebih tenang. Banyaknya pekerjaan sering membuat kita jenuh dan berujung stres jika tidak segera dihentikan. Kabar baiknya, me time itu enggak harus menguras kantong, loh. Yuk, simak beberapa tips me time murah meriah yang bisa ibu coba di rumah.


1. Menikmati Secangkir Minuman Favorit

Jeda sesaat, itulah yang dibutuhkan seorang ibu saat sudah merasa lelah. Ambillah waktu sebentar saja untuk menikmati secangkir teh, kopi atau minuman lainnya. Nikmati aroma dan rasa minuman itu sambil duduk tenang. Entah itu di teras, kamar, ruang tv, atau bahkan di balkon. Suasana yang tenang ditambah sensasi minuman yang disukai dapat menghilangkan stres dan meningkatkan mood kembali.


Tips ala ibu

Menyalakan lilin aromaterapi atau wewangian lain ditambah alunan musik instrumental yang lembut atau murotal akan membuat suasana semakin tenang.


2. Jalan-Jalan Ringan di Sekitar Rumah

Rasa bosan karena selalu di rumah bisa muncul kapan saja. Namun, setelah menjadi ibu tentu tidak bisa sembarangan keluar rumah. Ada banyak tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan terlalu lama. Nah, ternyata jalan-jalan di sekitar rumah, menikmati udara segar dan pemandangan di luar rumah bisa membantu memulihkan energi. Tak hanya itu, pikiran pun akan kembali tenang. Ini juga bisa menjadi salah satu alternatif olahraga ringan dan membakar kalori. Bisa double manfaat, kan, Bu?


Tips ala ibu

Pastikan memilih alas kaki yang nyaman dan membawa botol air minum. Jika anak mau ikut, bisa tetap diajak. Ini bisa jadi waktu kualitas bersama yang menyenangkan juga bagi mereka.



3. Mendengarkan Musik 

Rumah adalah tempat yang aman dan nyaman untuk berekspresi. Ibu dapat bersenang senang dengan mendengarkan musik. Bisa juga sambil bersenandung atau menari kecil. Bebaskan diri untuk berekspresi. Ini cara yang menyenangkan untuk melepaskan stres dan menggerakkan tubuh. 


Tips ala ibu

Tidak perlu malu untuk menari di depan anak-anak. Siapa tahu, mereka malah ikut bergoyang dan tertawa bersama. 


4. Melakukan Hobi Kreatif

Hobi bisa menjadi salah satu media untuk menghilangkan stres. Saya sendiri, sering menggunakan kegemaran merajut sebagai kegiatan untuk menenangkan diri. Walau mungkin hobi ini tetap menguras tenaga, tetapi jika dilakukan karena suka pasti tidak akan merasa lelah. Justru sebaliknya, semua akan menjadi menyenangkan. Aktivitas me time dengan melakukan hobi akan memberi kepuasan batin. Jika hobi itu menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat, akan membantu menenangkan pikiran dan kembali fokus. 


Tips ala ibu

Jangan terlalu khawatir dengan hasil akhir. Fokus saja pada proses kreatifnya karena ini adalah tentang menikmati momen me time, bukan tentang kesempurnaan.


Tips 'Me Time' Murah Meriah untuk Ibu di Rumah


5. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat bukan hanya meredakan otot yang tegang tetapi bisa menenangkan. Tambahkan sedikit garam mandi atau minyak esensial dengan aroma terapi. Sensasi kehangatannya akan membuat tubuh benar-benar santai.


Tips ala ibu

Jika masih punya anak kecil, bisa dilakukan malam hari atau saat anak sedang tidur. Kegiatan ini akan menjadi momen intim dengan diri sendiri tanpa gangguan. 


7. Membaca Buku atau Mendengarkan Podcast

Membaca buku sering dijadikan kegiatan saat ingin bersantai. ‘Menyantap’ buku dengan tema favorit akan membuat pikiran kita tetap rileks dan mendapatkan banyak informasi. Namun, jika terasa sulit untuk membaca, ibu bisa mendengarkan podcast. Saat ini, sudah banyak pilihan cara podcast dengan berbagai tema.. Ini bisa menjadi saat bersantai yang menyenangkan sambil menambah wawasan. 


Tips ala ibu

Jika tidak mempunya budget khusus untuk membeli buku, bisa memanfaatkan aplikasi perpustakaan digital. 


8. Menulis Jurnal

Sebenarnya, menulis jurnal sudah sering dilakukan oleh beberapa orang ibu. Dulu, kita sering menyebutnya diari. Menulis jurnal dapat menjadi cara untuk melepaskan penat dan merefleksikan perasaan. Kegiatan ini juga membantu proses emosi dan memberi perspektif baru terhadap berbagai persoalan yang dihadapi. 


Menulis jurnal bisa menjadi cara untuk melepaskan stres dan merefleksikan perasaan. Tidak perlu rapi atau panjang, cukup tuliskan apa yang ada di pikiranmu selama beberapa menit setiap hari. Kegiatan ini membantu memproses emosi dan memberi perspektif baru.


Tips ala ibu

Gunakan buku catatan sederhana dan tidak perlu menulis terlalu panjang. Tulis hal-hal yang membuatmu bersyukur setiap hari. Ini akan membantu meningkatkan suasana hati.


Baca juga Tips Menjaga Semangat Belajar untuk Ibu Rumah Tangga


9. Memanjakan Diri dengan Perawatan Buatan Sendiri

Kecantikan dan kesehatan tubuh adalah hal penting bagi seorang perempuan. Namun, tidak perlu ke salon setiap saat untuk menjaganya. Merawat kecantikan dan kesehatan tubuh tidak selalu harus ke salon. Kegiatan memanjakan diri ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di rumah. 


Tips ala ibu

Gunakan bahan-bahan alami yang ada di dapur seperti madu, oatmeal, atau minyak kelapa untuk perawatan alami dan murah meriah.


10. Bertemu dengan Keluarga atau Kawan

Setiap hari diam di rumah kadang membuat bosan. Ibu juga membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya. Sesekali pergi mengunjungi keluarga atau bertemu dengan teman juga bisa dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan. Dengan bertukar pikiran atau sekadar ngobrol santai, ibu bisa mendapat insight atau melupakan sejenak semua lelah. 


Tips ala ibu

Pilihlah circle pertemanan yang positif sehingga akan memberi pengaruh yang baik untuk kesehatan mental. 


Me time menjadi salah satu kegiatan penting untuk dilakukan. Namun, tidak harus selalu dengan cara yang bisa menguras kantong. Dengan ide-ide di atas, ibu bisa mendapatkan waktu berkualitas untuk diri sendiri. Ingat, ibu yang bahagia akan lebih maksimal dalam merawat keluarga dengan penuh cinta dan kasih. Sepakat?



Gambar dibuat dengan menggunakan Bing Image Creator

Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Kebinekaan Global di Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024

Indonesia memiliki banyak keanekaragaman adat budaya yang tersebar di seluruh Nusantara. Kenekaragaman yang banyak ini, tentu harus disikapi dengan bijak agar tercipta kehidupan yang adil, aman, dan nyaman. Sebagai ibu, kita memiliki peran penting dalam pembentukan konsep kebinekaan global di rumah. 


Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Kebinekaan Global di Rumah

Di era yang serba modern ini, anak-anak tumbuh di lingkungan yang beragam. Apalagi dengan adanya media sosial yang semakin memberi sajian multi perbedaan. Hal ini perlu disikapi dengan bijak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua memberi pemahaman dan menghargai tentang perbedaan tersebut.


Apa itu Kebinekaan Global?

Kebinekaan global merupakan konsep yang menggambarkan adanya keragaman budaya, bahasa, agama, dan identitas lainnya. Ini bukan hanya berlaku di Indonesia saja karena di kancah internasional pun keberagamannya akan semakin banyak. Maka dibutuhkan kesiapan mental dan pikiran untuk bisa menerima dan menghargainya.


Kebinekaan global mengakui bahwa perbedaan bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang dapat menjadi kekuatan untuk maju bersama. Kebinekaan global juga membantu pemahaman sikap toleransi dan kerjasama dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda adalah merupakan keterampilan yang penting di abad ke-21. Ya, anak-anak kitalah yang akan menjadi salah satu pemegang peran penting dalam kehidupan di masa depan.


Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Kebinekaan Global di Rumah

Mengapa Kebinekaan Global Penting untuk Anak-anak?

Kebinekaan global dapat mendorong mendorong terciptanya harmoni di antara banyaknya perbedaan yang ada. Setiap individu diharapkan dapat saling belajar, bertukar gagasan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perdamaian, pembangunan yang berkelanjutan, mengatasi isu-isu global, hingga terciptanya masyarakat yang lebih inklusif serta adil akan tercapai.


Mengenalkan kebinekaan global kepada anak-anak sejak dini akan membantu membentuk karakter positif yang kuat. Anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang empati, toleran, dan mampu berkolaborasi dengan siapa saja, tanpa melihat perbedaan yang ada di sekitarnya. Penguatan nilai kebinekaan di rumah akan membantu menyiapkan anak menghadapi dunia yang semakin terhubung secara global.


Bagaimana Cara Ibu Mengajarkan Kebinekaan di Rumah?

Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan ibu untuk mengenalkan kebinekaan global kepada anak-anak di rumah.


1. Memilih buku bacaan tema kebinekaan

Orang tua dapat memberikan fasilitas dengan menyediakan buku-buku bacaan yang bertema kebinekaan. Bahkan, dapat juga membacakan buku-buku tersebut. Buku tema kebinekaan akan membuka wawasan anak tentang dunia luar yang kaya dengan keanekaragaman. Jika memiliki hambatan berupa kekurangan bahan bacaan dapat juga memanfaatkan situs pemerintah untuk mendapatkan secara gratis. 


Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Kebinekaan Global di Rumah

2. Ajak anak menyaksikan langsung keanekaragaman

Pengalaman langsung akan lebih diingat oleh anak. Orang tua dapat menunjukkan berbagai latar belakang kehidupan orang disekitar. Misalnya mengunjungi tempat ibadah yang berbeda untuk mengenalkan agama-agama yang berbeda. Berjalan-jalan ke daerah pedesaan atau perkotaan yang padat penduduk untuk mengajarkan perbedaan keadaan, kebiasaan, dan sikap perilaku.


3. Terbiasa melakukan diskusi

Memberi pemahaman tentang perbedaan dapat dilakukan dengan cara diskusi. Beri kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya. Sampaikan pula mengenai keanekaragaman ini dengan bahasa sederhana agar mereka dapat memahaminya. Ajak pula mereka untuk bersikap terbuka dengan perbedaan.


4. Aktivitas kreatif

Ada banyak permainan atau aktivitas menghibur yang dapat dijadikan media untuk mengenalkan perbedaan. Orang tua dapat memanfaatkan media sosial untuk mencari sumber ide atau menggunakannya bersama anak. Aktivitas yang disajikan dengan menarik akan jauh berkesan bagi anak sehingga mereka akan merekamnya dengan baik.


5. Tantangan dan Manfaat Mengajarkan Kebinekaan

Kegiatan mengenalkan kebinekaan pada anak-anak tentu akan menghadapi tantangan. Namun, sebagai orang tua akan terus mencari cara untuk bisa tetap konsisten membersamai mereka dalam memahami perbedaan. Mulailah dari hal sederhana dan terdekat agar mudah mengaplikasikannya secara langsung. Misalnya, membiasakan bersikap ramah dan mau bergaul dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda.


Baca juga: Tips Menjaga Semangat Belajar untuk Ibu Rumah Tangga


Sikap terbuka yang disertai kewaspadaan pun harus dikenalkan dalam bentuk toleransi, menunjukkan rasa empati dan menghargai orang-orang yang ada di sekitar. Ketika anak sudah dapat menghargai perbedaan, mereka akan dapat beradaptasi dengan positif dengan lingkungan sekitarnya.


Nah, kalau begini, peran ibu dalam mengenalkan kebinekaan memang penting, ya? Hal ini penting dilakukan untuk menyiapkan anak-anak menghadapi dunia yang semakin beragam. Mari mulai dari rumah dengan mengenalkan dan membiasakan kebinekaan global secara bertahap. Semoga upaya dari rumah akan memberi dampak terhadap interaksi global. 


***Sumber tulisan diambil dari https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

      Gambar dibuat dengan Bing Image Creator

Tips Menjaga Semangat Belajar untuk Ibu Rumah Tangga

Senin, 07 Oktober 2024

Hai, Bu. Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti kesempatan belajar menjadi hilang. Betul enggak, sih? Justru, semakin banyak pekerjaan dan peran yang diemban, malah membuat kita semakin banyak belajar. Mau atau tidak, belajar akan selalu menjadi bagian diri walau kadang semangatnya naik turun.

5 Tips Menjaga Semangat Belajar untuk Ibu Rumah Tangga

Dengan belajar, seorang ibu rumah tangga bisa meningkatkan kemampuan diri baik melalui keterampilan atau pengetahuan yang baru. Bahkan, kita jadi bisa tahu berbagai macam solusi saat menemui permasalahan dalam rumah tangga. Apalagi kalau sudah membahas soal anak, sepertinya ibu akan selalu mencari tahu berbagai macam tips dan trik agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.


Namun, menjaga semangat belajar di tengah rutinitas yang padat sering menjadi tantangan terbesar bagi kita. Ada banyak hal yang pada akhirnya seorang ibu mengurungkan niat untuk membuka diri terhadap ilmu pengetahuan.


Kali ini, saya ingin mengajak para perempuan, khususnya ibu rumah tangga agar bisa tetap semangat belajar. Mari Bu, kita simak bersama.


Baca juga: Ibu Penggerak: Kurikulum Merdeka Menjawab Tantangan Abad 21


Manfaat Belajar untuk Ibu Rumah Tangga

Hal positif selalu memberi manfaat. Begitu pula dengan seorang ibu yang senantiasa menjaga semangat belajarnya. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi bagi orang lain juga.

  1. Mengembangkan potensi diri

Mempelajari hal-hal baru akan membantu seorang ibu berkembang. Bukan hanya dari segi keterampilan saja, melainkan juga secara mental dan emosional. Bahkan, bisa saja potensi yang lama terpendam bisa muncul kembali. Inilah saatnya ibu dapat mengembangkannya kembali. Dengan belajar, ibu rumah tangga bisa tetap up to date dan menjadi lebih percaya diri lagi.

  1. Menjadi teladan bagi anak-anak

Ketika seorang ibu semangat belajar, anak-anak pun akan mengikuti kebiasaannya. Hal ini akan mendorong iklim keluarga yang positif. Kegiatan paling sederhana dari belajar di rumah adalah dengan membaca buku. Anak-anak akn terbiasa membaca buku ketika melihat ibunya yang gemar membaca pula.

  1. Meningkatkan kreativitas

Ide-ide kreatif dapat muncul melalui proses belajar. Misalnya dengan mengikuti kelas online memasak, merajut, menulis atau sekadar mempraktikan kembali video tutorial dari medsos. Kegiatan kreatifitas ini akan membantu ibu tetap produktif dan menghindarkan dari kebosanan.

  1. Menambah teman

Banyak ibu yang merasa kehilangan teman setelah berkeluarga. Kesibukan masing-masing akan membuat interaksi dengan teman menjadi terbatas. Namun, dengan belajar ibu memiliki kesempatan untuk memiliki teman baru yang memiliki passion sama.

  1. Membuka peluang baru

Wawasan dan skill yang semakin bertambah melalui proses pembelajaran akan membuat ibu menemukan peluang baru. Jika sebelumnya ada keterbatasan dalam mengaktualisasikan diri, tetapi dengan belajar hal-hal yang menghambat itu bisa mulai diatasi. Belajar akan mendorong seorang perempuan menjadi produktif walau sudah menjadi ibu.


5 Tips Menjaga Semangat Belajar untuk Ibu Rumah Tangga

Tantangan yang Sering Dihadapi Saat Ibu Belajar

Walau memiliki semangat yang tinggi, harus disadari juga bahwa tantangan ibu untuk belajar itu cukup banyak. Tantangan ini bukan hanya datang dari luar, tetapi bisa juga ada masalah dalam diri sendiri. Berikut beberapa tantangan yang sering ditemui oleh seorang ibu yang ingin belajar.

  1. Waktu yang terbatas

Banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, sering membuat ibu sulit memiliki waktu untuk belajar. 

  1. Lelah fisik dan mental

Tak jarang, banyak ibu merasa kelelahan dalam mengurus rumah tangga. Belajar bukan menjadi prioritas utama karena telah sibuk dengan pekerjaan domestik sepanjang hari.

  1. Kurangnya dukungan

Beberapa orang tua mungkin tidak mendapat dukungan dari suami, anak atau keluarga dekat lainnya. Padahal dukungan dari orang-orang terdekat itu sangat penting untuk menjaga semangat belajar.

  1. Keterbatasan ekonomi

Keuangan kerap menjadi permasalahan penting saat akan mengikuti kelas-kelas khusus. Padahal bisa jadi materinya sangat bagus dan sesuai dengan kebutuhan ibu. Namun, karena tidak memiliki anggaran khusus sehingga ibu harus melewatkan sesi belajar di kelas berbayar.

  1. Tidak percaya diri

Perasaan minder juga bisa menjadi hambatan belajar. Ibu yang sering berkecil hati akan mematahkan semangatnya sendiri untuk belajar.


5 Tips Menjaga Semangat Belajar untuk Ibu Rumah Tangga

Tips Menjaga Semangat Belajar

Tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan cuma-cuma. Selalu ada usaha ekstra untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh ibu agar tetap semangat belajar

  1. Mengatur jadwal belajar

Saat ini, media belajar sudah sangat beragam. Ibu bisa memanfaatkan buku, media sosial atau mengikuti kelas online. Aturlah jadwal dengan baik agar tidak bentrok dengan tugas rumah tangga. Ingatlah bahwa belajar tidak membutuhkan waktu berjam-jam. Walau sebentar, belajar dapat terus dilakukan. Kuncinya adalah konsisten.

  1. Memilih topik yang sesuai

Walau ada banyak topik pembelajaran yang menarik, disarankan tetap memilih topik yang sesuai dengan passion dan kebutuhan. Misalnya, jika suka membuat kue, bisa belajar berbagai resep dan teknik memasak. Selain bisa menambah ilmu dan skill, kegiatan belajar pun akan terasa menyenangkan.

  1. Memanfaatkan teknologi

Saat ini, belajar bisa dilakukan kapan dan di mana saja berkat adanya teknologi. Ada banyak aplikasi dan website yang memberi penawaran kelas gratis atau berbayar. Ibu bisa menyesuaikan dengan waktu dan anggaran yang dimiliki untuk bergabung dengan kegiatan tersebut.

  1. Bergabung dengan Komunitas

Komunitas belajar atau hobi dapat menjadi sumbu semangat. Orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap sebuah objek yang sama akan berkumpul dalam sebuah wadah. Mereka akan saling bertukar pikiran yang pada akhirnya memberi semangat dan dukungan yang dibutuhkan oleh ibu yang mau belajar. 

  1. Tetapkan tujuan kecil

Setiap aktivitas yang dilakukan pasti memiliki tujuan. Buatlah tujuan kecil yang dapat diperoleh secara bertahap. Terkadang, membuat tujuan besar membuat kita merasa terbebani. Maka, tujuan kecil akan membuat semangat untuk belajar dengan menyelesaikan dengan sabar dan tekun.

  1. Sisihkan anggaran khusus

Ketika berniat mengikuti kelas berbayar, ada baiknya menyisihkan anggaran khusus. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu keuangan rumah tangga. 

  1. Diskusi dengan keluarga

Dukungan keluarga menjadi bagian penting saat ibu akan belajar. Mintalah izin kepada suami dan diskusikan dengan baik tentang hal-hal terkait kegiatan belajar yang akan dilakukan. Misalnya mengenai waktu, materi pembelajaran, hingga urusan keuangan. Ajak pula anak-anak berdiskusi agar mereka memahami jika ibunya sedang belajar. Mereka pun akan belajar untuk menghargai aktivitas orang lain. 


Semoga tulisan ini akan membantu para ibu tetap semangat belajar di tengah kesibukan mengurus rumah tangga. Setiap orang memiliki hak untuk menambah ilmu, keterampilan dan pengalamannya. Ingat saja, bahwa belajar tidak harus selalu formal dan kaku. Bersikap terbuka terhadap hal-hal baru dan menikmati setiap prosesnya.


Mari, Bu. Kita sama-sama jaga semangat belajar!



***Gambar dibuat dengan menggunakan Bing Image Creator