BATU LEMBU, PURWAKARTA

Minggu, 28 Oktober 2018

Jangan pernah anggap enteng sebuah gunung!

Batu Lembu memang bukan gunung yang terlalu tinggi. Tapi untuk pemula seperti saya, gunung ini tetap menguras tenaga dan meninggalkan kenangan yang berkesan. Bukan hanya soal pemandangan selama pendakian, tapi spot yang luar biasa indah dapat kita nikmati ketika berada di puncak Batu Lembu.

Gunung Batu Lembu terletak di Kp. Panunggal RT. 006 RW. 003, Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Gunung ini tidak terlalu tinggi, sehingga  sering dikunjungi oleh para pemula atau para pendaki sebagai pemanasan sebelum lakukan pendakian ke gunung yang lebih tinggi.

Tanah merah akan dilalui pada saat mendaki gunung Batu Lembu. Sehingga jika turun hujan, jalanan akan sangat licin. Awal pemandangan akan disambut oleh kumpulan pohon bambu. Pendakian akan mulai menguras tenaga selama beberapa menit hingga akhirnya kita sampai di sebuah lapangan. Tanah yang luas ini menjadi cikal bakal nama Batu Lembu, karena lapang ini biasa digunakan masyarakat untuk menggembala lembu.

Jalanan akan terus naik hingga akhirnya kita sampai di puncak pertama. Jalanan yang terjal akan terus berlanjut hingga menuju puncak kedua. Sisi kanan dan kiri memang terdapat jurang yang curam. Namun disediakan bambu pengaman untuk membantu para pendaki tetap merasa aman selama pendakian.

Puncak kedua ditandai dengan adanya dataran yang biasa digunakan untuk berkemah. Area yang tidak terlalu luas ini dapat juga digunakan sebagai tempat beristirahat. Tak jauh dari area perkemahan, terdapat puncak ketiga.

Disini para pendaki dapat menikmati pemandangan kota Purwakarta dan sekitarnya dengan jelas. Hamparan Waduk Jatiluhur terlihat indah. Tak lupa kegagahan Badega Gunung Parang dan keindahan Gunung Bongkok pun dapat kita nikmati dari ketinggian gunung yang tidak lebih dari 1000 mdpl ini.

Perjalanan kami menuju puncak saat itu ditempuh selama kurang lebih 4 jam. Mungkin bagi seorang yang sudah terbiasa muncak dapat dilalui selama 2-3 jam saja. Beberapa kali istirahat harus kami lakukan karena nafas terengah menaklukan tanjakan yang curam selama menuju puncak 1 dan 2.

Namun segala kelelahan terbayar ketika berada di atas puncak. Capek hilang dengan merasakan kesejukan tiupan angin yang cukup besar ketika berada di puncak gunung Batu Lembu.

Selanjutnya adalah perjalanan menuju Gunung Bongkok yang seru namun menyisakan kenangan yang tak dapat dilupakan. Ikuti kisah saya di tulisan  berikutnya.



GUNUNG PARANG, DESTINASI PENDAKIAN UNIK DI PURWAKARTA (Via Taraje)




Anda pecinta olahraga panjat tebing? Bisa coba salah satu destinasi pendakian gunung di daerah Purwakarta ini, Gunung Parang. Gunung yang memiliki kontur fisik unik ini mengundang banyak wisatawan domestik maupun luar negeri untuk menguji adrenalin. Gunung batu yang menjulang tinggi menjadi tempat yang seru bagi para pecinta panjat tebing atau pendaki gunung.

Gunung yang memiliki ketinggian 930 mdpl ini terletak di Kampung Cirangking, Desa Pasanggrahan, Kabupaten Purwakarta.  Dengan melakukan perjalanan selama 2 jam (dari Bandung) kita dapat sampai di lokasi pendakian. Akses masuk ke daerah ini pun tergolong cukup mudah, karena jalanan dapat dilalui dengan kendaraan beroda dua maupun empat.

Terdapat dua jalur pendakian Gunung Parang, yaitu via Taraje atau Ferrata. Keduanya punya tantangan tersendiri dan tetap seru untuk dilalui. Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman pendakian melalui via Taraje.

Taraje berasal dari bahasa Sunda yang berarti tangga. Dari arti namanya saja sudah terbayang bahwa akan ada anak tangga yang akan dilalui dalam pendakian. Di awal pos pendakian, kita harus membayar tiket sebesar Rp10.000,- per orang. Jalur yang dilalui cukup aman karena ada beberapa petunjuk arah yang akan membantu selama proses pendakian.

Untuk memulai pendakian, kita akan melewati kawasan hutan yang cukup lebat. Terdapat banyak pohon besar dan rindang dengan akar yang akan dengan mudah ditemui di permukaan tanah. Selanjutnya jalanan berbatu besar pun akan banyak kita temui sebagai pijakan untuk menuju hutan yang lebih dalam.

Pemandangan jurang akan mulai tampak ketika kita semakin masuk ke dalam hutan. Jalanan yang menanjak tentu membuat tenaga terkuras. Bukan hanya berjalan, namun sesekali kita harus merundukan badan untuk melewati dahan pohon yang menghalangi jalan. Atau memanjat tanah dan tebing  yang lebih tinggi. Trek menuju puncak memang didominasi oleh tanjakan dengan bebatuan. Kita juga harus berhati-hati dengan jurang yang ada di kanan dan kiri jalan yang curam.  


Di tengah perjalanan ada beberapa tempat untuk beristirahat. Beberapa saung disediakan. Beberapa monyet mungkin akan ditemui dalam hutan. Ini akan menjadi pemandangan alami yang asik untuk dinikmati di alam bebas.

Persiapan fisik harus tetap dilakukan dalam pendakian ke Gunung Parang ini. Jika cuaca tidak bersahabat dan hujan turun, trek akan menjadi lebih sulit, karena  akan membuat jalanan menjadi licin. Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

Perjalanan yang cukup ekstrim akan dilalui ketika menuju puncak. Berjalan naik dan turun diantara jurang mengharuskan kita untuk ekstra hati-hati. Kelelahan akan terbayar ketika berada di puncak. Pemandangan kota akan dapat diamati dari ketinggian gunung.


Komunitas Ulin Jarambah

Puncak memang bukan tujuan dalam sebuah pendakian. Tapi menikmati suasana sebuah puncak merupakan bonus setelah lakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Takbir dan tahmid terucap manakala menyaksikan keindahan alam sebagai ciptaan dari Sang Maha Kuasa. Sungguh setiap perjalanan akan membuat kita semakin bersyukur terhadap segala karunia yang telah Allah berikan.

Puncak mana lagi yang bisa didaki? Petualangan ini selalu dimulai dari langkah pertama dengan niat belajar dari alam.



Sumber foto: Akun FB Komunitas Ulin Jarambah (Visund Nelda)

CROCHET VS KNITTING


Pusiiiing! Apa sih bedanya crochet dan knitting?

Belakangan ini belajar lebih banyak tentang merajut. Membaca beberapa literatur dan coba praktekan. Tapi, sesekali suka terjeda karena ada istilah yang buat bingung ketika mempelajarinya, terutama istilah crochet dan knitting. Saya pikir keduanya adalah sama merajut, ternyata berbeda. Maklum...belajar otodidak dan hanya andalkan Mbak Google saja (hehe).

Setelah berjalan-jalan, alhamdulillah dapat sedikit titik terang tentang perbedaan istilah antara crochet dan knitting.

Crochet biasa kita sebut dengan merenda. Kegiatan ini menggunakan alat yang disebut dengan hook/hakpen untuk menjalin benang melalui berbagai macam tusukan. Alat ini terbuat dari alumunium,  bambu, plastik atau tulang dan mempunyai ujung lengkung seperti kail.

Sedangkan knitting biasa kita sebut dengan merajut dan menggunakan alat yang disebut  knit/knitting needle/breien. Proses kniting (merajut) ini menggunakan dua jarum yang berujung runcing seperti sumpit secara bersamaan, jadi tangan kanan dan kiri sama-sama bekerja menautkan benang untuk menghasilkan sebuah benda.

Waaahhh, kalau untuk knitting sepertinya saya masih butuh waktu untuk belajar. Sedangkan merenda sudah lumayan dapat gambaran karena sejak SMP sudah mulai belajar merenda. Walau hanya dasar, tapi beberapa benda kecil telah berhasil dibuat seperti ikat rambut, gelang, bros atau aplikasi sederhana lainnya.

Dalam ruang NANE CRAFT ini, saya ingin sekali menuliskan pengalaman saya belajar merenda. Kesempatan kali ini pun saya akan sampaikan tentang alat dan bahan yang dipakai untuk mulai merenda.
·         Hook/hakpen
Hakpen ini memiliki ukuran yang beragam. Kita dapat sesuaikan dengan jenis benang dan benda yang akan kita buat. Semakin kecil ukuran hakpen, maka ukuran renda akan kecil dan rapat. Begitu juga sebaliknya, jika ukuran hakpen semakin besar, maka ukuran renda pun akan semakin besar dan longgar.

·         Benang
Sama halnya dengan hakpen, benang pun banyak macamnya. Kita harus tahu jenis benang apa yang cocok dengan benda yang akan kita buat. Penampakan benang yang halus, sedang dan kasar akan berpengaruh pada ukuran hakpen yang digunakan. Selain itu, ketepatan memilih jenis benang tentu sangat penting untuk menghasilkan produk yang bagus dan nyaman untuk digunakan.

·         Gunting
Alat untuk memotong ini selalu diperlukan tiap kali lakukan kegiatan merenda. Gunting yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Saran saya, gunakan gunting yang mempunyai ujung lancip agar lebih mudah ketika menggunting benang.


·         Meteran
Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur panjang hasil rajutan yang diinginkan. Keakuratan dalam mengukur akan menghasilkan benda yang sempurna.


·         Penanda rajutan
Benda yang bentuknya seperti peniti ini mempunyai fungsi untuk memberikan tanda pada lilitan benang pertama dan memudahkan ketika menghitung jumlah tusukan renda.


·         Jarum jahit
Jarum khusus yang baisa digunakan untuk merenda adalah yang memiliki lubang benang agak besar dan ujung yang tidak terlalu runcing. Jarum berguna untuk mematikan ujung rajutan agar terlihat lebih rapi dan kuat.


·         Korek api
Ada beberapa jenis benang yang membutuhkan api untuk merapikannya. Ujung benang yang mudah terurai akan lebih rapi ketika dipotong dengan api.


Jika peralatan ini telah siap, maka kita akan dapat mulai merenda dengan diawali mempelajari macam tusuk. Praktekan langsung setiap jenis tusuk dengan perlahan agar jari kita terbiasa dan lentur menggerakan hakpen.

Pegal pasti akan terasa diawal merajut, tapi ketika sudah berhasil membuat sebuah bentuk, penasaran dan ketagihan akan dapat kita rasakan. Sabar dan teliti akan menjadi kunci keberhasilan kita menyelesaikan kegiatan merenda.

Mari siapkan alat dan bahan dan ikuti tulisan saya tentang merenda berikutnya ya.


JUALAN DI FB SAJA


Punya produk tapi nggak punya toko?

Itu sih saya banget. Keinginan untuk memperluas jaringan pemasaran sering muncul ketika jualan offline kita sudah mulai berkurang pangsa pasarnya.

Andalkan pertemanan yang sering bertatap muka, mungkin tidak begitu efektif jika kita tidak punya toko atau tempat untuk menampilkan produk yang kita miliki.

Rayuan dunia maya mulai menggoda, ketika saya bergabung dengan salah satu komunitas pendidikan untuk perempuan.  Kegiatan pembelajaran yang banyak dilakukan dengan sistem online, mengajak saya lebih melek lagi tentang berbagai media sosial.

Awalnya memang terasa kaku, karena terbiasa gunakan akun medsos hanya untuk curhatan nggak jelas (ngaku deeehh, xixi). Tapi seiring waktu, berkat bimbingan para mentor akhirnya saya mulai terbiasa gunakan medsos, terutama Facebook untuk memperkenalkan program dari sekolah tersebut.

Pastinya trail n eror ketika mulai gunakan akun FB untuk berjualan. Tapi, jika kita ikuti rules yang sudah dipelajari dan melakukannya dengan konsisten, alhamdulillah sedikit demi sedikit hasilnya mulai dapat dirasakan.

Lalu gimana sih langkah yang dapat kita lakukan untuk perluas pemasaran dengan menggunakan akun FB?

Ini sih beberapa cara yang sudah saya praktekan. Semoga dapat memberi inspirasi.
·         Perbaiki akun FB
Pasang profil yang jelas, lalu mulai masukan data-data penunjang agar pertemanan kita dapat mengenal identitas kita dengan jelas. Hal ini penting, agar mereka dapat mempercayai apa yang kelak akan kita sampaikan.
·         Mencari pertemanan
Mudah sekali mencari pertemanan di FB, tinggal add akun orang yang diingikan maka daftar pertemanan pun akan bertambah. Tapi harus diingat ya, kita wajib looh memilih teman, karena ini akan pengaruhi akun FB kita. Mereka yang berinteraksi tentu diharapkan dapat saling memberi pengaruh positif.
·         Posting status
Ingin akun kita banyak dikunjungi? alangkah lebih baik jika menampilkan status yang bermanfaat, memberi inspirasi dan mengundang kedekatan secara personal. Melalui tulisan, kita dapat mengenal karakter serta tujuan dari setiap postingan yang tampil. Jadi, penting ya memperhatikan tulisan status yang akan ditampilkan. Apalagi kalau untuk memperkenalkan produk, pasti harus jelas dan menarik para pembaca.
·         Lakukan timbal balik
Iiisshh, jangan suka ingin dikunjungi akunnya aja dooong. Kita juga harus mau berjalan-jalan ke akun teman yang lain. Berikan apresiasi baik itu berupa like atau komen positif. Sama seperti bertetangga, harus rajin sapa dan beramah tamah, supaya lingkungan FB kita juga harmonis. Seru kan kalau interaksi antar akun bisa akrab dan saling menebar aura positif.
·         Konsisten
Yeeess, konsisten tetap menjadi kunci dari keberhasilan melakukan segala hal. Termasuk agar akun FB kita dikenal banyak orang. Ketika akun kita sering muncul di timeline, tentu akan mengundang penasaran dari orang lain. Apalagi untuk tipe orang yang kepo, pasti akan terus mencari tahu siapa kita sebenarnya. Bahkan tak jarang kemunculan status kita akan dinantikan oleh pertemanan. Kuncinya hanya satu, harus rajin aktif di akun milik kita.

Berjualan apapun dapat kita lakukan di FB. Tapi harus perhatikan kenyaman orang lain. Kalau kita main hajar pasang status jualan, yang ada teman kita akan bosan dan malas untuk baca status. Atau, bisa jadi akun kita kena sangsi dari Om Mark, karena FB kan punya aturan untuk tidak berjualan di akun pribadi. Mereka telah menyediakan tempat khusus untuk tempat berjualan. Kan sayang,  sudah susah payah buat tulisan atau gambar untuk di upload, tapi tiba-tiba akun kita diblokir.

Jadi, semangat terus untuk gunakan akun FB-nya sebagai tempat jualan ya. Santun dan ramah bisa jadi kunci agar pertemanan kita tetap aktif lakukan promosi tentang produk yang kita jual.

Siap jualan di FB?

WAKTUKU TAK PERNAH CUKUP


24 jam itu kurang !

Hiiikks, kalimat itu muncul kalau sudah tidak dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan tepat waktu. Entah karena banyaknya DL yang mepet, acara yang tiba-tiba muncul di agenda harian, badan yang mulai protes atau keadaan sekitar yang sudah tidak dapat diajak kompromi. Intinya siiiiih, ego muncul, pluuuuuss, sabar dan pengertian mulai terkikis karena emosi negatif yang tak terbendung.

Akhirnya lelah, uring-uringan, kurang istirahat dan berujung sakit kepala atau penyakit lain. Stress yang dibuat sendiri pun muncul.

Berbagai alasan hadir untuk mencari pembenaran bahwa “Saya sibuk” dan waktu 24 jam itu tidak cukup. Padahal, sebab yang jelas terjadi adalah karena kita tidak dapat mengatur waktu.

Lalu bagaimana agar waktu 24 jam cukup untuk lakukan aktivitas?

Salah satu jawabannya adalah MANAJEMEN WAKTU yang tepat.

Rutinitas yang banyak sebagai seorang ibu rumah tangga, pekerja atau memiliki bisnis dapat berjalan dengan lancar jika kita dapat mengatur waktu dengan bijaksana. Menyusun jadwal harian akan menjadi kunci keberhasilan kita mengatur waktu dengan baik.

Langkah yang dapat kita lakukan untuk mengatur waktu adalah,
·         Skala prioritas
Pilih dan pilah kegiatan harian yang menjadi prioritas. Kelompokan kegiatan yang rutin dan yang sifatnya berkala. Ini akan memudahkan kita lakukan kegiatan berdasarkan skala prioritas tanpa mengabaikan kegiatan yang terlihat sepele.
·         Tuliskan kegiatan harian lengkap dengan waktunya.
Penting mencatat kegiatan secara detail agar dapat membiasakan disiplin mengerjakan sesuatu. Membuat kegiatan harian mulai dari bangun hingga tidur kembali, disertai dengan waktu yang tepat. Ini akan membantu kita untuk gunakan waktu dengan lebih efektif dan efisien.
·         Tahu batasan diri
Menjaga kesehatan dan keselamatan diri tentu harus diperhatikan ketika melakukan berbagai kegiatan. Oleh karena itu, ukurlah kemampuan diri ketika melakukan aktivitas harian, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
·         Lakukan hingga tuntas.
Membiasakan diri untuk lakukan pekerjaan hingga tuntas dan tidak menganggap enteng setiap pekerjaan. Jika ada rutinitas yang terlewat tentu akan berdampak pada diri sendiri, bahkan mungkin orang lain.
·         Me time
Sisipan kegiatan ini dapat memulihkan kembali tenaga dan hati setelah lakukan banyak aktivitas. Men-charge tubuh dari kelelahan harus dilakukan agar kita terhindar dari lelah berlebih yang berujung pada timbulnya penyakit fisik maupun psikis. Lakukan kegiatan santai, lupakan sejenak semua pekerjaan dengan cara sederhana yang dapat dilakukan. Mendengar musik, nonton, jalan-jalan atau lakukan gerakan relaksasi dapat kurangi lelah.

Tantangan untuk manajemen waktu adalah KONSISTEN melakukan jadwal harian yang telah dibuat. Butuh usaha yang super duper agar semua berjalan lancar dan membuahkan hasil yang maksimal. Bukan hanya soal konsisten saja, tapi SABAR dan DISIPLIN pun ikut hadir untuk keberhasilan kita mengatur waktu.

Kerjasama seluruh anggota keluarga juga akan menjadi daya dukung. Saling mengingatkan, memberi motivasi dan kerjasama tentu akan meringankan aktivitas harian yang harus dilakukan.

Yup...yup..yup...

Yuk, kita sama-sama atur lagi jadwal harian dan berusaha untuk mematuhinya. Semoga saja dengan lebih tertib dan bijak gunakan waktu, 24 jam itu akan menjadi jalan berkah untuk mendapat ridha dari Allah. 

Semangat yaaaaaa

NANE CRAFT




Ruang ini sengaja dibuat agar jadi tempat untuk tampilkan satu sisi kegiatan saya. Ya, membuat sesuatu dari berbagai bahan menjadi salah satu hobi sejak kecil. Memanfaatkan barang bekas atau menggunakan bahan serba baru pun sering buat berantakan meja kerja.

Seru aja kalau sudah asik coba ciptakan macam bentuk yang bisa dimanfaatkan. Entah itu sekadar iseng buat tempat pensil dari stik es krim, lap dapur dari kain perca, buat berbagai bentuk dari kain flanel, merajut atau membuat aksesoris dari manik dan bahan pernik lainnya.

Awalnya hanya untuk digunakan pribadi atau anak-anak saja. Namun, inspirasi untuk menjual pun  muncul ketika ada teman yang merespon positif setiap benda hasil iseng tersebut. Mulailah mencari literatur dan contoh-contoh yang bisa dijadikan value. Karena referensi menjadi penting untuk mencari referensi agar kita dapat menciptakan sesuatu yang unik dan tentunya menjadi ciri khas dari produk kita.

Semoga NANE CRAFT bisa memberi warna baru dari setiap jenis produk kreatifitasnya. Bismillah.