Sumber: urbanasia.com |
Hidup memang penuh tantangan!
Family time di waktu libur pun diakhiri dengan ajakan
anak-anak untuk nonton film thriller. Awalnya sempat menolak, karena saya “malu”
kalau lihat tokoh yang serem dan ada darah-darahnya gitu (hehe). Tapi demi menyenangkan
mereka, akhirnya saya setuju menerima tantangan mereka.
Train to Busan. Entah apa juga sebabnya mereka memilih film
ini. Tapi kemungkinan besar karena mereka penggemar Gong Yoo. Artis yang cukup
terkenal di kalangan anak muda penggemar drakor yang katanya super ganteng n
cool.
Gong Yoon berperan sebagai seorang ayah yang miliki anak
perempuan, Kim Su An. Kesibukan ayahnya menyebabkan protes dari Kim Su An pada
hari ulang tahunnya. Sehingga dia pun meminta untuk diantar ke rumah ibunya,
karena Gong Yoon telah bercerai dengan istrinya.
Perjalanan pun dilakukan dengan menggunakan kereta. Pada
awalnya, Kim Su An telah merasakan ada hal aneh, tapi setiap kali dia mau
bercerita pada ayahnya selalu diurungkan karena takut. Tokoh zombie pertama
kali muncul di kereta saat ada perempuan yang sudah terkena virus masuk tanpa
sepengetahuan petugas.
Sumber: cnnindonesia.com |
Tanpa menunggu lama, perjalanan mulai menunjukan ketegangan
setelah perempuan zombie itu menyerang beberapa penumpang. Kepanikan terjadi di
beberapa gerbong. Gong Yoo yang baru terbangun dari tidurnya segera mencari Kim
Su An yang ternyata sudah tidak ada di sisinya. Beruntung mereka bertemu.
Virus menyebar dengan sangat cepat melalui gigitan. Beberapa
gerbong telah terjangkit, sehingga mereka yang selamat harus bertahan di
gerbong yang aman. Ketika sampai di sebuah stasiun, ternyata kota telah dikuasai
oleh para zombie. Penumpang yang baru keluar pun segera berlari berusaha masuk
kereta kembali.
Sumber: newdomain.com |
Pada bagian ini, Yeon sang Ho sebagai sutradara film mulai
memunculkan sindiran atas sikap ketidakpedulian pada orang lain tanpa melihat
situasi yang terjadi. Kejadian di stasiun ini juga menjadi awal perpisahan Gong
Yoo dan putrinya. Beruntung, Kim Su An berhasil diselamatkan oleh seorang ibu
hamil dan bersembunyi di toilet kereta.
Upaya menyelamatkan diri dari stasiun menyisakan 3 orang
saja. Gong Yoo, seorang pelajar dan suami dari perempuan hamil yang sedang
bersama Kim Su An. Pertarungan ketiga lelaki ini dalam kereta terjadi untuk
mencari mereka yang terjebak dalam toilet. Namun, dari pertarungan ini pun
akhirnya ditemukan kelemahan zombie, yaitu tidak dapat melihat dalam gelap dan
hanya mengandalkan pendengarannya saja.
Sumber: tumblr.com |
Bagian yang paling membuat saya kagum adalah saat penyerangan
zombie dalam jumlah yang sangat banyak. Para zombie mengejar dan berusaha
menyerang dengan cara yang sangat menakutkan. Jatuh, bertumpuk, bangun dan
melompat. Bahkan terseret dalam adegan kereta yang tengah melaju cepat.
Di sela ketegangan ada juga momen haru yaitu saat beberapa
tokoh pendukung harus kehilangan orang yang dicintainya. Bahkan suami dari
perempuan yang hamil itu pun harus mati karena bertarung dengan para zombie.
Dalam hal ini sutradara menunjukan bahwa di tengah keegoisan masyarakat yang
semakin tinggi, masih ada orang-orang yang miliki hati tulus dan mau berkorban
untuk orang lain.
Kesedihan lain juga dirasakan saat akhir cerita. Gong Yoo
harus bertarung duel dengan seorang zombie di atas gerbong loko. Namun sayang,
dia terkena gigitan. Maka sebelum berubah menjadi zombie dan akhiri hidupnya
dengan menjatuhkan diri saat kereta melaju, dia menitipkan Kim Su An pada
perempuan yang hamil tadi.
Sumber: dreadsentral.com |
Kisah ini berakhir dengan berhentinya kereta di stasiun
Busan dan hanya kedua perempuan itu saja yang berhasil selamat. Lagu Aloha Oe
yang dinyanyikan oleh Kim Su An berhasil menyelamatkan mereka dari bidikan
senjata tentara yang melakukan penjagaan. Para tentara tersebut diberi tugas untuk menembak siapapun yang
terindikasi telah terkena gigitan zombie.
Namun mana mungkin seorang zombie bisa menyanyi sebuah lagu,
bukan?
Cerita yang mengegangkan sedari awal ditutup dengan ending yang
cukup pmenyedihkan. Namun menggantung karena tidak diceritakan bagaimana dengan
para zombie itu. Apakah sudah musnah atau masih ada dan bahkan menyerang kota
yang lainnya? Bagaimana asal mulazombie itu bisa muncul juga tidak terungkap jelas.
Sepertinya akan ada sequel lanjutan yang akan kembali
dirilis. Semoga saja ceritanya lebih gereget dan menegangkan lagi. Tapi satu
yang pasti, semoga saya berani untuk menontonnya kembali (hehe).
Sumber referensi:
Yuni nggak berani nonton filmnya. Katanya serem. Terus sampai sekarang nggak mau nonton. Hehehe
BalasHapusSaya juga karena anak-anak aja, Mbak.. Kalau sendirian mah enggak mau, aaahhh
HapusAuto ngeri akumah heheheh. Labih sukak nonton film atau melodrama yang indah. Kalo zombie-zombie an nyerah deh, meskipun yang main Gong Yoo Ahjussi ����
BalasHapusHaha, iya Mbak, aku juga ngeri sebenernya siiihh
HapusEalaaa...drakor aja aku engga nonton. Apalagi ada zombi²nya. Duh...genre action aja deh. Dar-der-dor, yg baik menang. Haha...
BalasHapusDuh Bun, saya mah action dor dor juga enggak suka. Horor begini juga karena anak-anak aja yang ajakin, hehe
HapusTepuk tangan buat teteh!
BalasHapusSudah berhasil menonton film zombi yang super menegangkan.
Kalau saya sih lebih suka nonton film drama saja, takut hahaha...
Aih Bunda, kayaknya sekali aja sih, tau besok lusa berani lagi atau enggak, Hehe..
HapusWah serem ya filmnya. Aku sih gak mau nonton ah... Haha.. Mending tontonan yang menghibur aja.
BalasHapusXixi, iya Mbak kalau yang enggak suka genre horor ya mesti serem...
HapusAku penasaran banget sama film ini, tapi belum sempet nonton aja, hihihi
BalasHapusNah, itu dia, karena banyak yang bilang seru jadi penasaran. Ujungnya nonton deh, sambil cari posisi aman deh biar gampang ngumpet, haha
Hapus