Sumber: liputan6.com |
REHAT
(Kunto Aji)
Serat-serat
harapan
Masih terjalin
Suaramu terdengar
Masihlah nyaring dan bergema
Diruang-ruang hatimu
Tenangkan
hati
Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti
Yang kau takutkan takkan terjadi
Yang dicari,
hilang
Yang dikejar, lari
Yang ditunggu
Yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja
Untukmu
Tenangkan
hati
Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti
Yang kau takutkan takkan terjadi
Kita coba lagi
Untuk…
Sebenarnya lagu ini
lebih dulu didengar, memang suka, tapi ya biasa saja. Tapi ketika kemarin
dengar dalam film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”, kok berasa dalem banget
maknanya. Mungkin karena isi ceritanya pas dengan lirik dan musiknya.
Aaaahh, saya jadi
seperti jatuh cinta pada pendengaran kedua (hehe).
Sumber: Gramedia.com |
Film ini menjadi
pembicaraan yang hangat di antara pecinta film Indonesia. Ini disebabkan karena
ceritanya yang sangat menyentuh dengan menghadirkan konflik yang sering terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa part adegan membawa hanyut penonton untuk
ikut merasakan setiap gejolak hati dari setiap pemain.
NKCTHI merupakan film
yang diadaptasi dari sebuah novel karya Marcella FP. Buku ini menceritakan
tentang seorang wanita yang bernama Awan. Dia membuat surat untuk keturunannya
di masa depan yang isinya “Tentang memori,
gagal, tumbuh, patah, bangun, hilang, menunggu, bertahan, berubah, dan semua
ketakutan manusia pada umumnya.”
Lompatan
ide tulisan inilah yang justru membuat sutradara Angga Dwimas
Sasongko tertarik dan ingin mengakhiri masa rehatnya dengan membuat sebuah
karya baru. Menggandeng produser Anggia Kharisma, akhirnya film ini dirilis
bersama rumah produksi Visinema Pictures.
Sumber: popmama.com |
Walau film ini
menggunakan alur maju mundur, tapi semua dapat disusun dengan apik. Penonton
akan diajak untuk berpikir dan juga menikmati setiap rentetan kejadian yang
terhubung satu dengan yang lainnya antara saat ini, masa lalu dan masa depan.
Keluarga Narendra
menjadi tokoh yang banyak berperan dalam film NKCTHI. Diawali dengan kehadiran
Awan (Rachel Amanda) sebagai anak bungsu yang mendapat perhatian penuh dari
ayahnya, Narendra (Donny Damara). Angkasa (Rio Dewanto) sebagai anak sulung
memiliki tugas untuk menjaga adik-adiknya, terutama Awan.
Sejak kecil Awan selalu
mendapat prioritas utama sehingga menumbuhkan rasa cemburu pada anak kedua,
yaitu Aurora yang diperankan oleh Sheila Dara. Di sisi lain, perhatian yang
diberikan ini menjadi hambatan bagi Awan yang ingin belajar hidup mandiri dan
bebas menentukan pilihan dalam hidupnya.
Sumber:liputan6.com |
Konflik mulai timbul
saat Awan dipecat dari pekerjaannya. Kecelakaan terjadi saat Awan melakukan
perjalanan pulang. Angkasa yang bertanggung jawab untuk antar jemput Awan pun
menjadi sasaran amarah ayahnya yang trauma dengan kecelakaan ini, karena saat
kecil peristiwa yang sama pun pernah terjadi.
Saat pertengkaran
terjadi antara Angkasa dan ayahnya, Awan sampaikan bahwa dirinya dipecat. Semua
terhenyak dan merasakan kesedihan Awan yang tak dapat wujudkan mimpinya bekerja
di perusahaan seorang arsitek favoritnya.
Kondisi Awan yang sudah
dipecat membuatnya merasa bosan untuk terus tinggal di rumah. Hingga suatu hari
Awan meminta pada Angkasa untuk ikut ke sebuah konser musik. Di sana Angkasa
bekerja sebagai EO sehingga miliki kesempatan untuk mengajak Awan masuk dan
menyaksikan band idolanya “ARAH”.
Saat konser itu,
bertemulah Awan dengan Kale, manager Arah. Pertemuan ini menjadi awal hubungan
pertemanan mereka. Banyak ucapan Kale yang menyadarkan Awan untuk bisa berpikir
tenang, termotivasi dan percaya diri.
Namun sayang,
pertemanan mereka tidak disukai oleh Narendra. Bahkan dia menganggap bahwa Kale
memberi dampak yang buruk bagi Awan. Lagi-lagi, Angkasa disalahkan karena telah
mengenalkan temannya pada Awan.
Kesedihan Awan yang kehilangan
pekerjaan membuat ayahnya pun turut memikirkannya. Hingga pada suatu
kesempatan, dia berhasil menemukan cara untuk membantu Awan mendapatkan project di
perusahaannya dulu. Tapi setelah mengetahui bahwa ayahnya turut campur, Awan
menjadi tidak terima dan marah.
Pertengakaran terjadi
antara Awan dan ayahnya. Hingga membuat Aurora terganggu. Padahal saat itu dia
sedang mempersiapkan pameran seni tunggal perdananya. Tokoh Aurora ini memang
tidak terlalu berperan banyak. Namun figurnya sangat kuat dengan sikapnya yang
dingin.
Sikap ini bukan tanpa
sebab, dia sudah merasa jengah dengan sikap ayahnya yang selalu membela Awan.
Dia merasa diabaikan. Walau ibunya selalu memihak dan menjaga hatinya, namun
dia tetap menutup dan menarik diri, melampiaskan dalam kegiatan seninya.
Sumber: idntimes.com |
Saat pameran seni
Aurora dimulai, Awan dan ayahnya malah bertengkar di galeri. Aurora marah dan
meminta keluarganya untuk pergi. Atas kejadian ini, Narendra meminta istrinya
(Susan Bachtiar) untuk mengumpulkan anak-anaknya. Awalnya dia memberi
penjelasan atas sikapnya yang keras pada semua. Namun semua di sangkal dan terjadi
perang argumen antara Aurora, Awan dan Narendra.
Perdebatan pun terjadi
bahkan semakin sengit saat Angkasa berteriak menyalahkan ayahnya yang menjadi
sebab semua ini terjadi. Bahkan Angkasa pun mengungkap sebuah rahasia yang dia
simpan selama 21 tahun. Dia meminta ibunya untuk turut membuka mulut atas
kepedihannya yang selalu disimpan.
Akting yang kece badai
dari Rio Dewanto pun terlihat total saat mengungkapkan rahasia besar keluarga
Narendra. Berita itu membuat semua terpukul. Angkasa memutuskan untuk pergi
meninggalkan rumah. Awan pun pergi ke rumah temannya untuk menenangkan diri.
Saat inilah ibunya
mulai menunjukan keberanian untuk berkata tegas pada suaminya. Dia menjemput
kedua anaknya, meminta untuk kembali ke rumah dan memberi kesempatan pada
ayahnya. Walau apapun yang terjadi, Narendra adalah seorang ayah yang
bertanggung jawab dan melakukan semua itu untuk melindungi keluarganya dari
rasa sedih dan trauma.
Happy ending memang
menjadi penyelesaian semua konflik dari rangkaian cerita yang pada beberapa
partnya berhasil membawa penonton terbawa emosi. Apalagi didukung dengan musiknya
yang keren. Seakan lagu itu memang diciptakan khusus untuk NKCTHI.
Lagu yang paling
berkesan buat saya diantaranya Resah (Kunto Aji), dan Secukupnya (Hindia). Tapi
beberapa lagu dari Arditho Pramono yang berperan sebagai Kale pun lumayan
asyik, seperti Bitter Love dan Fine Today.
Film ini bagus sekali
untuk mengingatkan tentang sebuah kejujuran yang harus tetap diungkapkan walau
terasa pahit. Tapi sayang, kalau buat saya ada adegan ciuman yang kayaknya
enggak perlu deh, saat Awan berada di sebuah klub. Khawatirnya malah jadi kasih
contoh yang kurang baik untuk pergaulan bebas, terutama untuk para ABG yang
masih labil.
Tapi secara
keseluruhan, film ini ok. Banyak hal yang bisa didapat. Kalau buat saya sih,
jelasnya jadi tambah pengen banget belajar nulis buku solo (hehe).
So, kalau yang
penasaran sama rahasia besar keluarga Narendra, bisa langsung nonton aja, ya.
Sepertinya masih diputar di beberapa bioskop. Walau sudah agak sepi...
Sumber referensi:
Whuaaa review film kaya gini bermanfaat sekali buat aku yang emang gak doyan nonton di bioskop. Btw ini diangkat dari novel ya, belum baca bukunya sih aku pikir tulisan singkat macam flash fic gitu.
BalasHapusSama, saya juga belum baca bukunya. Tapi setelah lihat filnya, jadi pengen baca deehhh, hehe
HapusAku termasuk mamak kudet yang nggak pernah nonton film di bioksop hehehehe. Tapi kayaknya yang satu ini patut dipertimbangkan ya. Makasih reviewnya ya mba...
BalasHapusHehe, ini juga karena ada yang ajak, Mbak. Kalau enggak ada juga enggak bakal maksain nonton, kayaknya....
HapusFilm ini sesuatu bangeet pokoknyaah
BalasHapusHehe, iya, betul...
HapusAduh..udah ditunggu-tunggu apa sebenarnya rahasia keluarga Narendra? Jadi tambah penarasan dengan film ini. Apalagi saya suka dengan cerita di dalam sebuah keluarga. Biasanya ada yang bisa kita ambil hikmahnya
BalasHapusBanget, Teh...Apalagi disini ada tiga bersaudara yang pastinya sering terjadi konflik dingin. Semoga bisa jadi inspirasi untuk banyak keluarga.
HapusDulu sempat menimang-nimang novelnya tapi nggak jadi beli. Cantik sih, pakai hard cover gitu. Tapi saat melihat isinya yang tulisannya jarang-jarang dan aslinya sebenarnya tipis berasa rugi belinya, wkwkwk. Pelit banget aku ini.
BalasHapusTapi berbeda dari novel difilmkan yang lainnya, NKCTHI kelihatannya lumayan sukses ya, Teh. Rata-rata film yang diadaptasi dari novel membuat penonton kecewa karena nggak seindah isi novelnya.
Mungkin karena beda passion bukunya, MBak. Kayak aku, kalau mau beli buku fiksi kayaknya agak mikir, karena lebih suka buku non fiksi yang kayak tema parenting gitu...
HapusAku penasaran sama film ini. Beberapa kali liat bersliweran di IG potongan agedan sama foto2 BTSnya. Baca review mba ati makin deh penasaran. Semoga nanti bisa nonton filmnya. Makasih ya mba reviewnya
BalasHapusXixi, sama-sama, Mbak...
HapusLiat iklan film ini wara wiri, lalu baca sinopsisnya di sini aku jadi makin penasaran nih sama filmnya. Makasi yaa mba ringkasannya, btw aku juga suka nih lagu Kunto Aji ini.
BalasHapusIya, Teh, liriknya dalem banget yaaa. Bikin terhibur dan termotivasi.
HapusYuni belum nonton filmnya sih. Bukunya juga belum baca. Oke, yuni akan baca novelnya dulu dah. Baru nonton filmnya.
BalasHapusIya, Mbak. Sekarang saya malah lagi pengen banget baca bukunya.
HapusUdah baca dua artikel yang mereview film ini. Tapi engga ada yg cerita, rahasia di ayah apaan sih. Haha... Kan aku penasaran jadinya. Kalau Rio Dewanto udah engga perlu diragukan deh aktingnya.
BalasHapusIyakah, Bun? Kan biar nonton...kasian kalau dibocorin disini bioskop jadi sepi, hehe
HapusBaca tulisan Teh Ati jadi penasaran sama jalan cerita film ini. Rahasia besar apa yang disimpan selama 21 tahun itu?
BalasHapusDan, semoga cita-cita melahirkan karya solonya segera terealisasi. Aamiin
Aamiin, tos dari dunia maya, aaahhhh.
HapusAku belum nonton dan gak akan bisa nonton karena 13+. Tapi aku udah lihat-lihat bukunya. Sekilas aja sih. Jujur jatuh cinta sama ilustrasinya. Review-nya juga cakep Mbak, Jadi ada gambaran gimana alur ceritanya.
BalasHapusIya, Mbak, kalau bawa anak di bawah umur kayaknya jangan, deh. Agak kecewa juga dengan salah satu partnya kalau saya...
HapusSejujurnya aku penasaran dengan Film ini tapi belum sempat nonton di bioskop. Hiks baca review ini aku kok malah jadi makin penasaran ya mbak... Hayo loh
BalasHapusXixi, ayo ke bioskop,ajak ayang bebeb..
HapusWow, jadi penasaran dengan film ini, beda perhatian daribayah dan ibu memang bisa jadi masalah ya...
BalasHapusIya, Mbak. Ayah dan ibu pasti punya cara yang beda dalam menyelesaikan masalah, tapi semuanya bisa didamakan kalau visi mereka sama terlebih dahulu, ya...
HapusBanyak yg ngereferensikan film ini untuk ditonton, sebenarnya penasaran juga mbak.
BalasHapusReview mbak membuat saya makin penasaran lagi bagaimana penyajian filmnya dan balutan lagu2 cantik yang disajikan di film NKCTHI ini.
Makasih untuk reviewnya, mbak.
Saking jatuh cinta sama soundtracknya, saya langsung searching, dooooong, hehe
HapusWaw dapat spoiler filmnya nih. Masih belum sempet nonton. Ajak siapa ya buat nemenin nonton? Mungkin saya harus aja mbak ati lagi gitu hehe
BalasHapusHaha, ayolah, sambil kopdar ya...
HapusMba Ati, ini resensinya bertebaran dimana2, baca cerita dari blog ini makin mupeng buat nonton mba. Apalagi bukunya juga laris manis katanya. Konfliknya dekat kita, ah harus nonton hihi, colek bojo dulu
BalasHapus