Sampah sisa makanan, siapa yang tidak pernah sayang saat melihatnya numpuk di dapur? Baru saja beli dan masak, tetapi ada bagian yang tidak dipakai, basi atau memang tidak habis dikonsumsi. Banyak di antara kita yang merasa masalah selesai saat sisa makanan itu masuk ke tempat sampah. Nyatanya tidak!
Sumber gambar: Pixabay |
Sampah sisa makanan di dapur akan menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Gunungan sampah dari berbagai tempat akan ditampung di sana. TPA pun bukan akhir penuntasan masalah karena sampah-sampah itu akan terus menumpuk dan menyebabkan permasalahan baru.
Masih ingat dengan tragedi TPA Leuwigajah? Itu adalah salah satu dampak dari tumpukan sampah yang terus menggunung. Alam sudah memberi teguran keras dengan ledakan dan longsoran yang disebabkan oleh gas metan. Faktanya, gas metana itulah yang dihasilkan oleh sampah-sampah organik yang membusuk.
Saat ini, salah satu tempat pengelolaan sampah terbesar di Jawa Barat adalah TPPA Sarimukti. Kondisinya saat ini sudah overload. Jumlah sampah yang masuk ke sana setiap hari sangat banyak dan sebagian besar di antaranya adalah sisa makanan. Ini jadi bukti nyata kalau kita masih sering buang-buang makanan.
Melihat keadaan seperti itu, ibu dapat mengambil peran penting dengan membantu mengurangi masalah sampah di rumah. Mari kita bahas cara menjalani zero food waste dengan langkah-langkah sederhana!
Apa Itu Zero Food Waste?
Zero food waste adalah upaya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan makanan yang terbuang sia-sia. Tujuannya sederhana yaitu memanfaatkan bahan makanan sebaik mungkin, sehingga sampah organik dari dapur bisa dikurangi. Ini bukan hanya mengurangi beban tempat pembuangan sampah, tetapi dapat menghemat pengeluaran dan menjaga lingkungan juga.
Gambar dibuat dengan Bing Image Creator |
Kenapa Zero Food Waste Penting?
Pemerintah Kota Bandung menyatakan jika TPA Sarimukti yang melayani wilayah Bandung dan sekitarnya sudah overload sejak beberapa waktu lalu. Setiap harinya, lebih dari 1.600 ton sampah masuk ke sana, dan sekitar 40%-60% dari sampah yang ada adalah sisa makanan. Bayangkan, berapa banyak makanan yang dibuang pada setiap hari.
Pemda Kota Bandung memiliki komitmen untuk melakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPS hingga TPA. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengurangi ritasi pembuangan sampah ke TPA Sarimukti. Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara mengatakan, pengendalian sampah di Kota Bandung bukan hanya kedaruratan saja tapi seterusnya (dilansir dari portal jabarprov.go.id, 11 Oktober 2024).
Sebagai ibu rumah tangga, kita bisa menjadi bagian dari solusi ini. Dengan mengurangi food waste di rumah, kita dapat turut serta membantu mengurangi beban TPS dan menjaga lingkungan untuk masa depan anak-anak kita.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Nah, sekarang mari kita mulai dari langkah-langkah kecil yang bisa ibu lakukan di rumah agar makanan tidak terbuang sia-sia.
1. Buat Menu Mingguan
Belanja terlalu banyak karena tidak mempunyai rencana yang jelas merupakan salah satu penyebab bahan makanan terbuang. Mulai sekarang, mari kita buat perencanaan menu mingguan. Dengan cara ini, ibu dapat tahu pasti bahan yang harus dibeli dan dimasak. Maka tidak akan ada lagi sayur, buah, daging atau bahan makanan lain yang membusuk di kulkas. Lakukan pengecekan isi kulkas sebelum belanja dan prioritaskan bahan-bahan yang sudah mendekati masa kadaluarsa.
Gambar dibuat dengan Bing Image Creator |
2. Simpan Makanan dengan Benar
Menyimpan makanan dengan cara yang tepat dapat memperpanjang umur bahan makanan, loh, Bu. Contohnya, simpan sayuran di laci bawah kulkas dan jangan terlalu padat supaya sirkulasi udara lancar. Daging atau ikan bisa dibagi dalam porsi kecil sesuai menu yang akan dibuat dan dibekukan, sehingga bisa diambil sesuai kebutuhan tanpa harus mencairkan semuanya sekaligus. Gunakan label tanggal di kontainer atau plastik penyimpanan agar tahu jadwal makanan harus segera diolah.
3. Memanfaatkan Sisa Makanan
Jangan buru-buru buang makanan sisa. Ada banyak kreasi menu yang dapat dibuat dengan memanfaatkan sisa makanan. Misalnya membuat nasi goreng dari sisa makan malam, potongan sayur yang tersisa bisa dijadikan sup, bahkan roti yang sudah agak keras bisa dijadikan puding atau crouton untuk salad. Cobalah mencari inspirasi dari media sosial. Saat ini sudah banyak sekali resep untuk memanfaatkan sisa makanan di rumah.
4. Buat Kompos dari Sisa Makanan
Jika ada makanan yang benar-benar sudah tidak dapat diolah kembali, sebaiknya tidak langsung dibuang ke tempat sampah. Buatlah penampungan di halaman rumah dengan memanfaatkan wadah khusus untuk membuat kompos. Sisa makanan yang membusuk ternyata dapat bermanfaat untuk menyuburkan tanaman. Jadi, selain mengurangi sampah, kita juga dapat menciptakan pekarangan rumah yang hijau dengan tanaman yang subur.
5. Masak dengan Porsi yang Pas
Memasak pun butuh perhitungan yang matang. Hal ini diperlukan agar tidak membuat porsi makanan yang berlebihan. Jika ada acara keluarga atau pesta, buatlah makanan sesuai dengan kebutuhan. Jika memang khawatir tidak cukup, kita bisa memasaknya saat dibutuhkan atau menyediakan stok makanan yang lebih awet sehingga tidak mudah basi. Bahkan, kalau ada sisa makanan setelah acara, bagikan saja kepada para tamu atau masukkan ke dalam freezer agar dapat dimakan hari berikutnya.
Menerapkan zero food waste di rumah dapat membantu mengurangi sampah makanan. Langkah kecil ini punya dampak besar untuk lingkungan, kesehatan bumi, dan tentu saja dompet. Perencanaan dan pengelolaan yang baik akan membantu menghemat pengeluaran keuangan keluarga. Jadi, yuk, mulai dari hal-hal sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari.
Ingat menjaga lingkungan bukan tanggung jawab pemerintah saja. Kita semua bisa jadi bagian dari solusinya. Semangat untuk lebih bijak mengelola makanan, ya, Bu.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar